Kamis, 17 Juni 2010

Terumbu Karang Terancam Rusak

Sekitar 30 persen terumbu karang di perairan Indonesia rusak parah. Kerusakan terparah terjadi di perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. Namun pemerintah akan terus berupaya melakukan recovery dan melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolaan dan pemeliharaan terumbu karang itu agar dpat pulih kembali.
Keterlibatan masyarakat seperti yang kini terjadi di Bali sangat menguntungkan masyarakat sendiri terutama nelayan dan keluarga mereka. Nelayan dan anak-anak mereka di didik menjadi penyelam. Mereka lalu menjadi pemandu wisata bawah air bagi para turia terutama dari mancanegara.
Di dasar laut, para turis diajak untuk melihat terumbu karang dan terkadang diberi kesempatan untuk menuliskan namanya disalah satu baru karang, untuk kenang-kenangan.
Indonesia telah diminta dunia internasional untuk menyiapkan lahan konservasi sampai tahun 2020 sekitar 20 juta hektare.
Peran serta masyarakat sangat dominan terutama dalam pemeliharaan dan pengawasannya. Karena itu, diharapkan kepala daerah membuat untuk mengamankan daerah konservasi perairan laut tersebut. Dalam jangka panjang, kawasan perairan yang berhasil dipulihkan, selain menjadi kawasankonservasi juga menjadi kawasan ekonomi yang diintregrasikan dengan pariwisata.

0 komentar:

Posting Komentar