Jumat, 18 Desember 2009

Tugas ke-3 Etika Bisnis

Bagaimana menyikapi krisis listrik di Indonesia jika di kaitkan dengan etika bisnis??

Mestinya krisis listrik di Indonesia tidak boleh terjadi , sudah tidak mengherankan kalau saya sebagai pelanggan listrik PLN yang di rugikan atas krisis listrik saat ini. Karena listrik adalah kebutuhan kita sehari-hari, jika listrik mati semua pekerjaan bisa jadi terhambat. Bukannya PLN tahu seberapa besar kebutuhan listrik pelanggannya karena setiap pelanggan listrik sudah dibatasi pemakaiannya. Misalnya pelanggan 900 VA hanya dapat memakai listrik 4 ampere saja. PLN yang terlalu ekspansif dalam menjaring pelanggan baru sehingga kapasitas pembangkitannya tidak mampu menyuplai daya listrik.
Kondisi pemadaman bergilir ini juga merebak di daerah-daerah bukan hanya di Jakarta saja. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah aspek pendanaan/terbatasnya pendanaan. Sumber dana bagi penyediaan listrik dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik yang berasal dari penjualan kepada pelanggan ataupun sumber dana pemerintah yang kemudiannya harus diseimbangkan dengan tingkat pendapatan perusahaan listrik (PLN).

Tapi disini PLN juga melakukan upaya mengenai krisis listrik ini di antaranya dengan menghimbau masyarakat menghemat pemakaian listrik, mengurangi komsumsi listrik. Namun, himbauan ini kurang mendapat sambutan di masyarakat karena pemerintah dan masyarakat justru boros dalam menggunakan listrik. Banyak gedung-gedung yang lampu dan AC-nya masih menyala padahal sudah tidak ada orang. Kesadaran untuk hemat listrik itu masih lemah di kalangan pemerintah dan masyarakat.

Mohon kiranya pemerintah Indonesia dapat menyikapi tindakan yang tepat atas krisis listrik Indonesia saat ini. Mencari akar permasalahannya dan memberi solusi yang baik untuk masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar